Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti di University of California, San Francisco, Amerika Serikat, menunjukkan adanya kaitan antara masalah tidur dan risiko terkena demensia. Penelitian ini menyoroti pentingnya tidur yang berkualitas dalam mencegah penyakit neurodegeneratif yang serius seperti demensia.
Dalam penelitian ini, para peneliti mengamati lebih dari 2.000 peserta yang berusia di atas 60 tahun selama sekitar 17 tahun. Mereka menilai pola tidur peserta, termasuk durasi tidur, kualitas tidur, serta apakah peserta mengalami gangguan tidur seperti sleep apnea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang memiliki masalah tidur memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena demensia dibandingkan dengan peserta yang memiliki tidur yang baik.
Menurut Dr. Kristine Yaffe, salah satu peneliti dalam studi ini, tidur yang baik sangat penting untuk kesehatan otak. Gangguan tidur seperti sleep apnea dapat mengganggu proses pembersihan racun yang terjadi selama tidur, sehingga dapat meningkatkan risiko terkena demensia. Oleh karena itu, menjaga pola tidur yang baik dan mengatasi masalah tidur sejak dini dapat membantu mencegah risiko terkena demensia.
Studi ini memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai hubungan antara masalah tidur dan risiko demensia, serta menegaskan pentingnya tidur yang berkualitas dalam menjaga kesehatan otak. Dengan demikian, menjaga pola tidur yang baik dan mengatasi masalah tidur sejak dini dapat menjadi langkah preventif yang penting dalam mencegah penyakit serius seperti demensia.