whippedgreengirl

Anak dengan mata malas berisiko alami hipertensi dan serangan jantung

Anak-anak yang memiliki mata malas atau ambliopia ternyata memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hipertensi dan serangan jantung. Hal ini disebabkan oleh hubungan antara mata malas dan gangguan kesehatan jantung yang belum diketahui secara pasti.

Ambliopia adalah kondisi di mana salah satu mata tidak berkembang secara normal karena kurangnya penggunaan atau fokus mata yang tidak benar. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan pada anak, seperti penglihatan kabur atau mata juling. Meskipun ambliopia umumnya dianggap sebagai masalah mata yang dapat diatasi dengan terapi penglihatan, namun ternyata kondisi ini juga dapat berdampak pada kesehatan jantung anak.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan menemukan bahwa anak-anak dengan mata malas memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hipertensi pada anak-anak dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung lainnya di kemudian hari.

Penyebab hubungan antara mata malas dan hipertensi masih belum jelas, namun beberapa faktor mungkin berperan dalam hal ini. Salah satunya adalah adanya gangguan pada sistem saraf pusat yang mengatur fungsi mata dan tekanan darah. Selain itu, kondisi ambliopia juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dan neurotransmitter dalam tubuh, yang kemudian berdampak pada tekanan darah anak.

Untuk mencegah risiko hipertensi dan serangan jantung pada anak dengan mata malas, penting bagi orangtua untuk memantau kesehatan jantung anak secara teratur. Selain itu, anak-anak dengan ambliopia juga perlu menjalani terapi penglihatan secara rutin untuk meningkatkan fungsi mata mereka. Dengan perawatan yang tepat, risiko komplikasi kesehatan pada anak dengan mata malas dapat diminimalkan.

Dalam hal ini, kesadaran akan pentingnya kesehatan mata dan jantung sejak dini sangatlah penting. Orangtua perlu memperhatikan gangguan penglihatan anak sejak dini dan segera melakukan tindakan yang tepat apabila ditemukan masalah. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat serta terhindar dari risiko hipertensi dan serangan jantung di kemudian hari.